Tabanan – Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga mewakili Bupati Tabanan menghadiri kegiatan bersih-bersih di Pantai Yeh Gangga.
Kegiatan ini berlangsung pada Minggu pagi, (13/4) dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk aparat desa, pelajar, serta komunitas pecinta lingkungan Trash Hero.
Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga menyampaikan, Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. Terutama di kawasan pantai yang menjadi salah satu daya tarik wisata.
Seiring dengan diterbitkannya Surat Edaran Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Kami berharap kegiatan bersih-bersih ini dapat menjadi contoh nyata dalam mendukung gerakan Bali Bersih Sampah dan memberikan dampak positif bagi kelestarian alam di Bali,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menambah kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengelola sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, Pemkab Tabanan juga mengerahkan satu unit alat berat berupa bulldozer untuk melakukan pembersihan sampah di Pantai Yeh Gangga.
Anak sekolah dilibatkan dalam acara bersih-bersih Pantai Yeh Gangga.
Salah satu koordinator Trash Hero Pantai Yeh Gangga, Ana Liparissa, 65 tahun menyebutkan, kegiatan bersih-bersih di Pantai Yeh Gangga sudah menjadi rutinitas setiap Miinggu yang dimulai pada Pukul 07.00 WITA. Setiap minggu, sekitar 60 orang terlibat dalam aksi bersih-bersih ini dengan mayoritas peserta adalah anak-anak sekitar pantai.
Pada kegiatan kali ini, tim berhasil mengumpulkan sekitar 70 kilogram sampah, berkurang signifikan dari 100 kilogram sampah plastik yang biasanya terkumpul. “Hari ini kami lakukan pengumpulan sampah sekitar 45 menit kegiatan,” ujarnya.
Dari total sampah yang terkumpul, sekitar 6 kilogram di antaranya dapat didaur ulang, setara dengan 10 persen dari total sampah yang berhasil dikumpulkan.
Jenis sampah yang paling sering ditemukan adalah bungkus makanan plastik dan popok sekali pakai. Dengan upaya ini, masyarakat diharapkan semakin peduli terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan. “Sampah popok sekali pakai mulai makin banyak,” ujarnya. (Ar/CB.1)
