Badung – Menyambut musim libur sekolah yang dimulai pada akhir Juni hingga pertengahan Juli 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai susun langkah strategis untuk mengantisipasi peningkatan volume penumpang, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Kami memprediksi selama periode libur sekolah 23 Juni 2025 sampai 14 Juli 2025 nanti, akan ada 1,67 juta penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 9.884 penerbangan,” ujar PGS. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi Kamis, (26/6).
Trafik tertinggi di periode libur sekolah tahun ini diperkirakan mencapai 78 ribu penumpang dan 460 pergerakan pesawat dalam sehari pada tanggal 6 Juli 2025. Peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat pada 10 hari terakhir dimana trennya mulai meningkat, menembus 70 ribu hingga 78 ribu penumpang.
“Jadi selama sebulan ke depan bandara akan lebih padat dari hari normal yang rata-rata dalam sehari melayani 61 ribu penumpang dan 378 penerbangan.” ujar Wahyudi.
Selain libur sekolah, peningkatan jumlah penumpang dan trafik penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai diperkirakan akan berlanjut hingga Agustus karena masih masuk dalam periode summer holiday atau libur musim panas.
Untuk itu, di samping berfokus pada pemenuhan standar operasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga akan memberikan pengalaman lebih kepada para penumpang dan pengguna jasa, melalui program thematic event.
“Kami ingin menghadirkan keseruan liburan yang hangat dan ceria di bandara. Akan ada aktivitas-aktivitas menarik dan ambience yang berbeda dari biasanya,” katanya.
Wahyudi menyampaikan, selama musim-musim padat penumpang seperti liburan sekolah ini, pihaknya juga akan optimalkan pusat kendali operasional (airport operation control center-AOCC). Di AOCC, selain tim dari Angkasa Pura Indonesia, juga ada perwakilan dari stakeholder terkait, antara lain Airnav, Imigrasi, Bea & Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, BMKG, dan groundhandling.
“Selain memperkuat proses integrasi pelayanan antar instansi, jalur komunikasi serta koordinasi juga lebih efektif dan efisien,” tambahnya. (Ar/CB.1)