Tabanan – Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih mulai menjajaki paket wisata helikopter tour untuk menikmati panorama kawasan. Wisatawan bisa menikmati keindahan hamparan sawah berundak dari udara.
Layanan transportasi eksklusif ini dikembangkan sebagai solusi bagi wisatawan, khususnya kalangan VVIP, yang memiliki waktu terbatas namun ingin merasakan sensasi berwisata ke Jatiluwih. Perjalanan yang biasanya memakan waktu hingga 3 jam dari kawasan Badung kini hanya perlu 15 menit dengan helikopter.
Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, mengatakan bahwa uji coba helikopter tour sudah mulai berjalan dan bahkan sudah menerima pemesanan untuk bulan Juli dan Agustus mendatang.
“Kita akan tarik wisatawan yang memiliki waktu singkat di Bali untuk dapat mengunjungi Jatiluwih,” ujarnya.

Helikopter tour mendarat di Jatiluwih.
Menurut Ketut Purna, keberadaan transportasi penunjang seperti helikopter memang sangat dibutuhkan mengingat tantangan jarak dan kemacetan lalu lintas jika ditempuh melalui jalur darat.
“Dalam hal ini kita bekerja sama dengan Bali Fly untuk mengembangkan wisata udara,” tambahnya.
Paket wisata helikopter ini menawarkan harga bervariasi, mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 80 juta. Paket tersebut sudah termasuk makan, tour ke kawasan hutan dan persawahan. “Sasarannya memang seluruh wisatawan, khususnya segmen VVIP,” tegas Ketut Purna.

Owner Fly Bali Harriko Fesfusi.
Sementara itu, Owner Fly Bali Harriko Fesfusi, menyatakan bahwa Jatiluwih merupakan destinasi yang sangat indah jika dilihat dari udara.
“Bali itu kan indah. Karena itu kami sediakan transportasi helikopter agar wisatawan bisa menikmati keindahan alam dari udara,” katanya.
Saat ini, Fly Bali menyediakan tiga unit helikopter untuk melayani wisata keliling Bali. Dalam pelaksanaannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan desa adat dan desa dinas setempat terkait lokasi pendaratan.
Selain untuk pariwisata, Harriko menyebut helikopter juga dapat dimanfaatkan dalam kondisi kegawatdaruratan.
Ia menambahkan bahwa minat terhadap wisata helikopter meningkat signifikan sejak tahun 2024. Jika sebelumnya dominasi peminat berasal dari wisatawan asing, kini komposisinya berimbang antara wisatawan domestik dan mancanegara.
“Untuk harga, sudah ada paket tour mulai dari Rp 2 juta,” ujarnya. (Ar/CB.1)