Denpasar – Warga di Jalan Teuku Umar Barat, Gang Bucu Telu Nomor 2, Banjar Tegal Lantang Kaja, Desa Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, digegerkan dengan penemuan seorang pria yang tewas gantung diri di kamar kos, Rabu (22/10) sore. Korban diketahui bernama TS, 33 tahun asal Semarang, Jawa Tengah.
Korban ditemukan sekitar Pukul 17.00 WITA di kamar kos, tepatnya di kamar nomor 1. Petugas yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban diketahui bekerja di sebuah studio tato di Jalan Nakula, Kuta. Sekitar Pukul 14.00 WITA, korban datang ke studio meskipun hari itu seharusnya libur. Korban datang dan langsung minum arak sendirian. Sekitar Pukul 15.30 WITA pulang ke tempat kost untuk istirahat.
Beberapa jam kemudian, sekitar Pukul 17.00 WITA, salah seorang teman korban mengirim pesan berisi tangkapan layar video siaran langsung di media sosial TikTok yang memperlihatkan korban melakukan aksi gantung diri. Mengetahui hal itu, teman-temannya segera menuju lokasi kos. Setibanya di tempat kejadian, korban sudah ditemukan dalam keadaan tergantung di kamar.
Tim identifikasi Polresta Denpasar yang melakukan pemeriksaan di lokasi menemukan korban dalam posisi tergantung dengan tali plastik berwarna biru yang diikat pada plafon. Korban mengenakan baju hitam dan celana pendek hitam.
Pada leher korban ditemukan luka lebam akibat jeratan tali. Ditemukan pula tanda-tanda khas kematian akibat gantung diri.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dompet kulit berisi KTP dan uang Rp100 ribu, dua unit ponsel, serta tali plastik warna biru yang digunakan korban.
Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif di balik aksi nekat korban.
“Benar, telah ditemukan seorang laki-laki meninggal dunia karena gantung diri di kamar kos di wilayah Denpasar Barat. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujarnya.
Sekitar Pukul 19.40 WITA, jenazah korban dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Denpasar menggunakan ambulans menuju RSUP Prof. Ngoerah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga telah memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.
“Kasus ini masih kami tangani. Kami imbau masyarakat agar bijak menggunakan media sosial dan tidak menyebarluaskan rekaman atau foto terkait peristiwa tersebut,” tegas Kompol Sukadi. (An/CB.3)
