Tabanan – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tabanan sempat melakukan pengecekan pertunjukan laser di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih. Kepala Satpol PP Tabanan I Gede Sukanada mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya persoalan seperti yang dilaporkan.
“Untuk musik dan laser landai,” ujarnya Senin, (17/2).
Sukanada juga menyebutkan, pihaknya menerima adanya laporan terkait suara musik yang menimbulkan gangguan dari restoran RJ di Jatiluwih. “Info yang kami terima pada Kamis, (13/2). Sudah kami bina,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Tabanan Komang Sanjaya melalui akun media sosial Tiktok, @komang.sanjaya.respon mempertanyakan pertunjukan laser malam hari di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel.
Pada unggahan video yang dilakukan pada Jumat, (14/2) itu disertakan dengan keterangan, “Dapat kiriman video dari warga ada bahwa ada kegiatan lampu lazer/ sejenis di kawasan Jatiluwih. Segera kami kirim petugas untuk mengecek”.
Selain itu, unggahan ini juga menyertakan keterangan lain, “Jatiluwih adalah kawasan UNESCO World Heritage landscape. Mari kita jaga sama-sama alam dan lestarinya” Unggahan ini hingga Minggu, (16/2) ditonton sebanyak 4.931 akun. 115 like (suka) dan enam komentar.
Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon Minggu, (16/2) menyebutkan pihaknya telah didatangi oleh Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Tabanan. “Kami jelaskan bahwa ini masih masa percobaan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Jhon ini menyebutkan, jika ide adanya pertunjukan laser ini berasal bule Australia yang tinggal di Jatiluwih. Saat ini, pertunjukan laser masih proses uji coba. “Ini tujuannya agar ada kegiatan di Jatiluwih malamnya,” ujarnya.
Nantinya, jika pertunjukan laser Jatiluwih ini sudah mulai dikenakan tiket, Jhon mengatakan akan ada kompensasi ke pihak Subak. “Jika sudah dikenakan tiket, ke subak pasti ada kompensasinya,” ujarnya.
Ia tidak memungkiri jika ada yang menyatakan tidak suka dengan acara ini. Bahkan, menurut Jhon, ada yang menyebutkan pertunjukan laser menimbulkan musik yang keras.
“Musik masih terkontrol. Pasti adalah yang tidak suka,” ujarnya.
Setelah adanya pengecekan dari Satpol PP, Untuk selanjutnya, Jhon mengatakan belum tahu apa yang akan terjadi. “Untuk kedepannya kami belum tahu,” ujarnya. (Ar/CB.1)