Badung – Waktu sudah menunjukkan Pukul 08.15 WITA, udara lembab masih terasa karena hujan pada Sabtu, 29 Maret 2025 dini hari. Angin berhembus pelan membawa udara sejuk di sekitar Jalan Raya Tuban, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Hari ini, masih sama seperti Perayaan Hari Raya Nyepi dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada akitifas masyarakat. Kendaraan berhenti, termasuk lalu lintas pesawat tidak terdengar.

Suasana Nyepi di Jalan Tol Bali Mandara
Namun, kicauan burung di sekitar pepohonan sepanjang Jalan Raya Tuban terdengar nyaring. Momen yang sangat tidak mungkin terjadi ketika hari biasa. Jalan Raya Tuban merupakan salah satu jalan padat di Bali. Kawasa ini dekat dengan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pada momen-momen tertentu kemacetan kerap terjadi.
Jalan Raya Tuban merupakan salah satu akses jalan keluar dan masuk ke area bandar udara. Akses jalan ini bisa langsung menuju wilayah Kuta. Kemacetan menjadi hal wajib ketika melewati jalur ini.
Pukul 09.15 WITA di kantor lurah setempat pecalang Desa Adat Tuban menyiapkan satu unit kendaraan untuk membawa delapan orang wartawan melihat secara langsung situasi Nyepi.

Suasana Nyepi di Jalan Tol Bali Mandara
Pertama, kendaraan menuju area Tol Bali Mandara yang berjarak sekitar dua kilometer dari Kantor Lurah Tuban. Jalan Tol Bali Mandara ditutup selama Nyepi. Kembali beroperasi pada Minggu, 30 Maret 2025. Suara kicauan burung terdengar jelas di area hutan mangrove.

Suasana Nyepi di Underpas Baypas jalur Bandara Ngurah Rai
Sesekali tampak beberapa burung dengan berbagai jenis berterbangan. Suasana yang mustahil terjadi pada hari biasa. Karena setiap beberapa jam, selalu ada pesawat yang lepas landas atau mendarat di Bandara Ngurah Rai.

Suasana Nyepi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu, 133 pecalang Desa Adat Tuban ikut bersiaga di 24 titik, di antaranya Jalan Tol Bali Mandara, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, hingga perbatasan desa dan permukiman warga. Mereka bertugas memastikan jalannya Nyepi tetap kondusif dengan patroli berjalan kaki dan dua armada mobil pengamanan.
Sekretaris Desa Adat Tuban, I Gede Agus Suyasa, 47 tahun mengatakan bahwa pelaksanaan Nyepi tahun ini berlangsung aman dan tertib. Ia menjelaskan bahwa perayaan kali ini bertepatan dengan Tumpek Wariga, hari yang disakralkan umat Hindu sebagai momentum harmonisasi alam.
“Nyepi merupakan momen untuk mengistirahatkan alam dan mengembalikannya ke keadaan semula,” ujarnya. (Ar/CB.1)