Tabanan – Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9) memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Salah satunya terjadi di Setra (kuburan) Banjar Bongan Lebah, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, yang mengalami longsor pada Rabu (10/9) dini hari.
Akibat kejadian ini, sejumlah jenazah yang dimakamkan di lokasi tersebut terlihat jelas. Kelian Banjar Adat Bongan Gede, Komang Suparman, memperkirakan longsor terjadi antara Pukul 01.00 hingga 03.00 WITA.
“Akibat longsornya tanah di Setra Bongan ini menyebabkan sekitar 10 sampai 15 jenazah terlihat. Kemungkinan juga ada jenazah yang hanyut ke Sungai Yeh Panan karena lokasinya berada tepat di bawah setra,” ujarnya, Rabu (10/9).
Suparman menambahkan, warga bersama aparat setempat langsung melakukan upaya darurat untuk mencegah longsor susulan. Jenazah yang terlihat ditutup kembali dengan tanah dan terpal agar tidak terbawa air. Selain itu, pihak adat juga sudah melakukan upaya niskala.
“Untuk sementara, kami menutup jenazah-jenazah ini dengan tanah sehingga tidak terlihat. Supaya air tidak masuk ke lubang dan menyebabkan longsor susulan, kami tutup dengan terpal,” jelasnya.
Menurutnya, longsor diduga dipicu aliran air dari sawah di bagian barat yang posisinya lebih tinggi daripada area setra. Kondisi ini diperparah dengan tradisi setempat, di mana jenazah dikubur langsung setelah upacara Ngaben tanpa dibakar, sehingga masih dalam keadaan utuh ketika longsor terjadi.
Suparman mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Tabanan untuk penanganan lebih lanjut, baik secara teknis maupun ritual. Setra Bongan sendiri diempon oleh empat banjar adat, yaitu Bongan Lebah Kelod, Bongan Lebah Kaja, Bongan Tengah, dan Bongan Gede. (Ar/CB.1)