Peristiwa
Beranda » Korban Hilang Kapal Cepat Bali Dolphin II Ditemukan Meninggal di Pantai Padang Galak

Korban Hilang Kapal Cepat Bali Dolphin II Ditemukan Meninggal di Pantai Padang Galak

Evakuasi korban terakhir dari tenggelamnya Kapal Cepat Bali Dolphin II. (ist)

Denpasar – Setelah dua hari pencarian intensif, korban hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Cepat Bali Dolphin II akhirnya ditemukan. Jenazah I Kadek Adijaya Dinata, 23 tahun seorang Anak Buah Kapal (ABK), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (6/8) siang sekitar Pukul 13.00 WITA di bibir Pantai Padang Galak, Denpasar.

Sebelumnya, Kapal Cepat Bali Dolphin II mengalami kecelakaan laut pada Senin (4/8) pagi dalam pelayaran dari Pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida. Kapal tersebut tenggelam akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menghantam lambung kapal, menyebabkan kapal oleng dan terbalik sekitar 15 menit setelah bertolak dari pelabuhan. Kapal tersebut mengangkut total 80 orang, terdiri dari 75 penumpang (73 WNA dan 2 WNI) serta 5 orang ABK.

Sebagian besar penumpang berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan dan nelayan setempat, namun satu orang ABK, yakni I Kadek Adijaya Dinata, sempat dinyatakan hilang dan menjadi fokus utama operasi pencarian selama dua hari terakhir.

Jenazah korban ditemukan dalam kondisi terdampar di bibir pantai setelah terbawa arus dan dihantam gelombang. Menurut kesaksian warga, tubuh korban sempat dikira kayu yang hanyut, namun setelah mendekat ke pantai, terlihat bahwa itu adalah tubuh manusia. Warga kemudian segera meminta bantuan.

Tim SAR gabungan yang tengah melakukan penyisiran darat langsung bergerak menuju lokasi penemuan dan mengevakuasi jenazah. Pihak keluarga yang turut hadir di lokasi kemudian memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan korban hilang dari kapal cepat Bali Dolphin II. Jenazah selanjutnya dibawa menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar menuju RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.

Kunci Nyantol, Motor Honda Prima Digondol Maling di Denpasar

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengatakan sejak awal operasi SAR dimulai, timnya telah membagi personel ke dalam dua kelompok yakni Search and Rescue Unit (SRU) darat dan SRU laut. Sebanyak satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dengan tujuh personel juga dikerahkan dalam pencarian.

“Upaya membalikkan posisi kapal dengan satu alat berat tidak berhasil. Kami kemudian berkoordinasi untuk mengerahkan tambahan satu unit alat berat lagi, sehingga total dua unit digunakan dalam proses evakuasi,” jelasnya.

Dengan ditemukannya seluruh korban sesuai manifest, maka operasi SAR resmi ditutup.

“Terkait proses penyelidikan, nantinya akan dilakukan oleh otoritas pelabuhan bersama instansi pemerintah terkait,” ujar Kasi Sumber Daya Kantor SAR Denpasar, Supriyono. (Ar/CB.1)

Karyawan Nekat Bobol Toko Sendiri di Kuta Selatan, Uang Curian Rencana Dikirim ke Kampung

Bagikan