Budaya
Beranda » Ketua DPRD Tabanan Hadiri Dharma Santi Nyepi Saka 1947 di Pura Batukau

Ketua DPRD Tabanan Hadiri Dharma Santi Nyepi Saka 1947 di Pura Batukau

Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa tampak hadir di acara Dharma Santi Nyepi Saka 1947 di Pura Batukau. (ist)

Tabanan – Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Arnawa, menilai pelaksanaan Dharma Santi Nyepi Saka 1947 yang digelar di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Selasa (10/6), merupakan cerminan nyata nilai-nilai gotong royong spiritual dan sinergi antara pemerintah, adat, dan masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Bulan Bung Karno VII tahun 2025 di Tabanan.

Menurut Arnawa, kegiatan persembahyangan bersama yang diikuti ribuan ASN dan Non ASN, serta seluruh komponen Forkopimda dan tokoh masyarakat, menunjukkan bahwa pembangunan Tabanan tak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga spiritual.

“Pembangunan sejati harus dimulai dari kesadaran batin yang tulus. Dharma Santi ini bukan hanya soal seremonial, tapi bagian dari proses menyatukan visi kita dalam membangun daerah yang harmonis dan berbudaya,” tegasnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan penanaman tanaman upakara, pelepasan burung, dan pembagian buku bacaan anak yang dilakukan di sela kegiatan. Menurutnya, ini adalah simbol konkret bagaimana visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali diterapkan secara nyata, tak sekadar wacana.

“DPRD akan terus mendukung kebijakan eksekutif yang menyeimbangkan aspek sekala dan niskala. Literasi sejak dini, penghijauan, pelestarian budaya dan spiritual adalah fondasi penting menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani,” ungkap politisi asal Kecamatan Penebel ini.

Ketua DPRD Tabanan Apresiasi FESTA 2025, Dorong Sinergi Desa dalam Pelestarian Budaya dan Ekonomi Rakyat

Arnawa juga menyoroti pentingnya sinergi antar-lembaga, termasuk antara pemerintah dan lembaga adat, dalam menjaga keluhuran nilai-nilai lokal.

“Saya melihat langkah-langkah konkret ini sebagai bentuk pelestarian tradisi yang tidak stagnan, tapi dinamis dan relevan dengan zaman,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara pengabdian terhadap negara dan terhadap agama, terutama di tengah masyarakat Bali yang menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual.

“Perlulah di Bali ini, selain kita menjalankan swadharma negara sebagai pemerintah, kita juga memiliki tanggung jawab sebagai abdi agama. Dua hal ini harus berjalan beriringan, karena pembangunan bukan hanya soal fisik, tetapi juga jiwa masyarakat,” ujar Sanjaya.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti Dharma Santi bukan hanya sekadar tradisi, tetapi momentum untuk menyegarkan semangat kolektif dalam mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Polsek Densel Tangkap Pelaku Pencuri Handphone di Warung Makanan

“Ini bagian dari merawat Pertiwi, mengaktualisasikan visi misi pembangunan semesta berencana menuju Tabanan Era Baru,” imbuhnya.

Acara Dharma Santi ini turut diisi dengan dharma tula oleh Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda, yang disimak oleh sekitar 2.000 peserta. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penanaman pohon, pelepasan burung, serta penyerahan ribuan buku dan bingkisan anak oleh Ketua TP PKK Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda dan pelestarian budaya literasi di lingkungan pura. (Ar/CB.1)

Berita Populer

#1

Liburan Usai, 37 Ribu Lebih Turis Tinggalkan Bali

#2

Tahun Ini DTW Tanah Lot Targetkan Pemasukan Hingga Rp 58 Miliar

#3

Turis Asal China Alami Kekerasan Seksual Diduga Pelaku Pengemudi Ojek, Begini Kronologinya

#4

Pemkab Badung Resmikan Taman Bermain Ramah Anak 

#5

Awal Tahun, Polres Buleleng Bongkar Sindikat Narkoba

Follow Us

     

Bagikan