Peristiwa
Beranda » BMKG Pasang Alat Baru di Kodam Udayana, Warga Bali Kini Bisa Dapat Peringatan Gempa Lebih Cepat

BMKG Pasang Alat Baru di Kodam Udayana, Warga Bali Kini Bisa Dapat Peringatan Gempa Lebih Cepat

BMKG Denpasar resmi memasang alat Warning Receiver System – New Generation (WRS-NG) di Kodam IX/Udayana pada Jumat (14/11). (ist)

Denpasar – Upaya meningkatkan sistem mitigasi bencana di Bali kembali dilakukan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Denpasar resmi memasang alat Warning Receiver System – New Generation (WRS-NG) di Kodam IX/Udayana pada Jumat (14/11). Alat ini diklaim mampu mempercepat penyampaian informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami hanya dalam hitungan menit.

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktavia Hermawan, mengatakan pemasangan WRS-NG ditujukan agar informasi peringatan dini bisa diterima lebih cepat oleh instansi strategis, termasuk jajaran Kodam IX/Udayana yang memiliki peran langsung dalam respons kebencanaan.

“Pemasangan alat ini tidak hanya di Kodam, tapi juga di kantor-kantor pemerintah, BPBD, Polri, bandara, pelabuhan, dan sejumlah instansi strategis lainnya,” jelas Rully.

Teknologi WRS-NG telah tersebar di banyak wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Papua, Maluku, Sulawesi, NTB, NTT hingga sebagian besar Sumatera. Sistem ini dirancang untuk menerima sinyal gempa serta peringatan dini tsunami langsung dari pusat data BMKG.

Informasi gempa dapat diterima pada menit kedua setelah kejadian, sedangkan peringatan dini tsunami bisa muncul sekitar tiga menit berikutnya. Data tersebut langsung tampil secara real-time lengkap dengan magnitudo, lokasi pusat gempa, potensi tsunami, serta instruksi tindak lanjut.

Denpasar – Singapura Makin Ramai! TransNusa Buka Rute Baru. Jadwal Penerbangan Kini Semakin Padat!

“Fungsi alat ini simpel, menerima dan menampilkan peringatan resmi dari BMKG secara real-time,” tambah Rully.

Dengan terpasangnya WRS-NG di lingkungan Kodam IX/Udayana, diharapkan penanganan dan penyebaran informasi kebencanaan di Bali dapat dilakukan lebih cepat dan akurat sehingga masyarakat memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan langkah penyelamatan ketika terjadi situasi darurat. (An/CB.3)

Bagikan