Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., melantik Prof. Dr. Drs. I Gede Suwindia, M.A. sebagai Rektor Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan (IMK) di kantor Kementerian Agama RI Senin, 30 Juni 2025.
Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2025, yang mengesahkan alih status STAHN menjadi Institut.
Proses peningkatan status tersebut telah melalui serangkaian tahapan, mulai dari terbitnya Perpres tentang alih bentuk, pelantikan Rektor, hingga terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) terkait Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) serta Statuta Institut. Selanjutnya, akan dilaksanakan peresmian yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., menekankan pentingnya keberanian dalam membawa perubahan yang inovatif, namun tetap berpijak pada regulasi yang berlaku.
“Setiap rektor harus bisa berinovasi tanpa melanggar aturan. Program-program yang akan dijalankan jangan monoton, jangan itu-itu saja, tapi harus berani out of the box tanpa harus melanggar regulasi,” ujar Nasaruddin.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual dalam setiap program perguruan tinggi agama. “Tetap memaksimalkan pelayanan dan mengedepankan Trilogi hubungan manusia merujuk pada tiga aspek penting dalam kehidupan, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam, termasuk juga menjalankan program Eko teologi, dan mengedepankan cinta kasih dengan kurikulum cinta,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si., berharap peningkatan status ini menjadi momentum memperluas layanan pendidikan keagamaan Hindu kepada masyarakat.
“Harapannya setelah dilantik agar segera bekerja, karena kita masih punya tugas yang berat menata kembali dan juga menyelesaikan ortaker statuta, dan ini menjadi kerja kita bersama. Seluruh jajaran IMK agar segera bergabung dan kerja keras, agar seluruh proses bisa berjalan dengan baik. Astungkara IMK akan berjalan sesuai apa yang dicita-citakan. Tentu ini sebuah proses awal dari perjalanan kita selanjutnya,” harapnya.
Disisi lain, Prof. Suwindia menyebut jika pencapaian yang diraih saat ini, merupakan kerja keras dari seluruh civitas akademika untuk mewujudkan alih status ini.
“Ini adalah hasil kerja bersama. Terima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Pak Sekjen dan Dirjen Bimas Hindu yang telah memberikan amanah ini. Saya siap mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk membangun IAHN Mpu Kuturan menjadi pusat pendidikan Hindu yang unggul, tidak hanya di Bali tetapi juga di tingkat nasional,” ucapnya usai pelantikan.
Menurutnya, pelantikan sebagai Rektor ini menjadi momentum awal untuk bisa mewujudkan visi misi besar dari Institut Mpu Kuturan kedepan, untuk tetap tegak lurus pada aturan.
“Sesuai dengan amanah yang diberikan, pelantikan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar. Agenda terbesar kami kedepan adalah untuk meningkatkan layanan yang terbaik, agar civitas akademika dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi lebih baik lagi,” tutup Prof Suwindia. (Ar/CB.1)
