Tabanan – Kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, sepanjang 2025 tercatat mencapai lebih dari 1,4 juta orang. Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, pendapatan DTW Tanah Lot justru melampaui target yang telah ditetapkan.
Asisten Manajer DTW Tanah Lot I Putu Toni Wirawan mengatakan, jumlah kunjungan tersebut menurun sekitar 300 ribu wisatawan dibandingkan tahun 2024 yang mencapai lebih dari 1,7 juta kunjungan.
“Secara jumlah memang ada penurunan sekitar 300 ribu dibandingkan tahun lalu,” ujar Toni pada Selasa, (30/12).
Meski demikian, dari sisi pendapatan, DTW Tanah Lot justru mencatatkan hasil positif. Sepanjang 2025, pendapatan mencapai lebih dari Rp72 miliar, sejalan dengan target yang ditetapkan pengelola.
Menurut Toni, capaian tersebut ditopang oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Dari total kunjungan, wisatawan domestik masih mendominasi dengan 52 persen, sementara wisatawan mancanegara mencapai 48 persen.
“Wisatawan domestik paling banyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Sedangkan wisatawan mancanegara didominasi dari India, China, dan Prancis,” jelasnya.
Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi, menambahkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi penurunan kunjungan sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Selain itu, kebijakan penghapusan study tour sekolah di beberapa daerah juga berdampak pada penurunan kunjungan,” ujarnya.
Faktor lainnya, kata Sanjaya, adalah isu pariwisata negatif yang ramai beredar di media sosial dan dinilai cukup memengaruhi minat calon wisatawan.
“Framing negatif terhadap destinasi pariwisata bisa membuat wisatawan mengurungkan niat untuk datang,” tambahnya.
Meski demikian, pihak pengelola menilai penurunan tersebut masih dalam batas wajar dan juga terjadi di sejumlah destinasi wisata lain di Kabupaten Tabanan.
Sementara itu, memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot justru mengalami lonjakan signifikan. Peningkatan mulai terlihat sejak 20 Desember 2025.
“Pada hari libur Natal, kunjungan mencapai sekitar 5.800 orang per hari, dan pada Senin (29/12/2025) kemarin bahkan menembus 6.000 pengunjung,” ungkapnya.
Pihak pengelola memprediksi puncak kunjungan akan terjadi pada Rabu (31/12/2025) dan Kamis (1/1/2026). Sebagai perbandingan, sebelum libur Nataru, rata-rata kunjungan harian hanya berkisar 2.000 hingga 2.500 orang. (Ar/CB.1)



