Tabanan – Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, menyoroti fakta memprihatinkan bahwa masih ada pelajar di Kabupaten Tabanan yang belum mampu membaca dan menulis dengan lancar.
“Masih banyak pelajar yang belum bisa membaca dan menulis. Saya sering turun ke lapangan dan menyaksikan sendiri kondisi ini,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Tabanan, Rabu (14/5).
Menurut Arnawa, salah satu kasus yang mencolok terjadi di SD Negeri 3 Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Ia mengungkapkan bahwa bahkan saat hendak melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA, sejumlah siswa di sekolah tersebut masih belum lancar bisa membaca.
“Yang lebih memprihatinkan, meski tidak bisa membaca dan menulis, mereka justru pintar menggunakan handphone,” imbuhnya.
Arnawa pun mempertanyakan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam menyelesaikan permasalahan ini. Ia berharap ada solusi nyata agar kondisi ini tidak terus berlarut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Utama, membenarkan bahwa masih ada pelajar yang belum bisa membaca dan menulis dengan lancar hingga di tingkat SMP.
“Proses pembelajaran memang dimulai dari SD, dan SMP menjadi indikator kemajuan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan anak-anak belum bisa membaca dan menulis adalah persoalan ekonomi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan evaluasi dan pembenahan dalam sistem pembelajaran, serta memberikan perhatian lebih terhadap siswa dari keluarga kurang mampu. (Pan/CB.2)