Tabanan – Kasus penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Fakta tersebut diungkap saat Polres Tabanan menggelar rilis pengungkapan kasus narkoba, Senin (28/7).
Kasat Narkoba Polres Tabanan, AKP Ketut Ananta menyampaikan, sepanjang Januari hingga Juli 2025, pihaknya telah menangani 36 kasus narkoba dengan 49 orang pelaku. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2023 kami mencatat 21 kasus narkoba, kemudian meningkat menjadi 61 kasus di tahun 2024. Sementara tahun ini, baru pertengahan tahun saja, sudah ada 36 kasus,” terang AKP Ketut Ananta.
Dari pengungkapan selama tahun 2025 hingga bulan Juli, polisi berhasil menyita barang bukti narkoba berupa pil ekstasi dan sabu-sabu dengan total berat 278,62 gram.
Tidak hanya itu, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Satresnarkoba Polres Tabanan juga berhasil mengungkap empat kasus dengan lima orang tersangka berinisial RM, GD, AS, AR, dan FN. Dari kelima pelaku tersebut, diamankan barang bukti sabu seberat 7,48 gram.
Menanggapi tingginya angka peredaran narkoba, Kapolres Tabanan, AKBP I Putu Bayu Pati menegaskan komitmennya dalam memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan membentuk kawasan Kampung Bebas Narkoba di wilayah hukum Polres Tabanan.
“Kami berkomitmen untuk tidak memberikan ruang bagi peredaran narkoba di Tabanan. Upaya pencegahan dan penindakan akan terus kami tingkatkan, termasuk membentuk kampung-kampung yang bebas dari narkoba sebagai bentuk ketahanan masyarakat,” tegas Kapolres.
Melalui langkah ini, diharapkan keterlibatan masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba semakin kuat, dan Tabanan dapat menjadi wilayah yang aman, unggul, dan madani. (Pan/CB.2)
