Tabanan – Gelaran Tanah Lot Art & Food Festival VI Tahun 2025 bukan hanya sukses menyedot puluhan ribu pengunjung, tetapi juga mendongkrak perekonomian lokal. Selama empat hari penyelenggaraan, nilai transaksi diperkirakan menembus Rp1 miliar lebih. Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana menyebut, omzet UMKM yang ikut serta melonjak signifikan.
“Setiap hari perputaran uang rata-rata Rp300–400 juta. Bahkan ada stand makanan yang sampai habis stok dua kali lipat. Jika ditotal dengan pedagang sekitar kawasan, nilai transaksi festival tahun ini menembus miliaran rupiah,” ujarnya pada saat penutupan festival pada Minggu, (24/8).
Festival yang berlangsung sejak 21 Agustus ini diikuti ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Data kunjungan berbayar tercatat lebih dari 20 ribu orang, dan jika digabung dengan pengunjung non-tiket, jumlahnya diperkirakan mencapai 30 ribu orang per hari, melampaui target panitia.
Penutupan festival dihadiri langsung Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Wabup I Made Dirga, Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, serta tokoh adat. Dalam sambutannya, Sanjaya menegaskan bahwa keberhasilan festival terlihat nyata dari geliat ekonomi masyarakat.“Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga pakaian adat semua bergerak. Budaya hidup memberi dampak ekonomi bagi UMKM kita. Inilah bukti bahwa pariwisata berbasis budaya mampu jadi penggerak ekonomi,” ujarnya.
Festival tahunan ini mengusung tema “Parajyana Samudrasya Adiswara” yang menampilkan parade gebogan, seni budaya, dan kuliner khas Tabanan. Selain hiburan, acara ini juga menjadi sarana promosi wisata sekaligus momentum memperkuat UMKM lokal agar terus naik kelas. (Ar/CB.1)