Denpasar – Sebuah kapal asing dalam pelayaran dari Pelabuhan Celukan Bawang menuju Pelabuhan Benoa mengalami kebakaran di ruang mesin dan memerlukan bantuan untuk mengevakuasi korban. Sekenario ini lah yang dimainkan dalam latihan bersama penanganan kecelakaan kapal asing, Sabtu (26/4)
Latihan bersama tersebut adalah salah satu prosedur yang harus dipenuhi untuk kelengkapan dokumen dalam audit oleh pihak IMO (International Maritime Organization). IMO sendiri merupakan sebuah badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang salah satunya bertanggung jawab terkait keselamatan dan keamanan pelayaran.
Melalui latihan ini, Indonesia telah berupaya mengimplementasikan secara nyata dari ketentuan dalam IMO SOLAS Regulation Chapter V/7.3, yang mewajibkan adanya rencana kerja sama antara pusat koordinasi SAR, perusahaan pelayaran, dan kapal. Oleh karena itu, latihan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan, tidak hanya dalam konteks operasional, tetapi juga dalam membangun sistem terpadu lintas sektor dan juga regulasi tentang keselamatan pelayaran.
Dalam keterangannya saat ditemui usai penutupan latihan bersama, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin Muchlisin mengungkapkan hal serupa. “Latihan ini sebenarnya merupakan mandatori sesuai dengan Solas (SafetyOf Lige At Sea),” ungkapnya.
Momen ini merupakan kali pertama Indonesia dalam hal ini Basarnas menyelenggarakan latihan penanganan kecelakaan terhadap kapal asing. Untuk kelanjutannya, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di daerah lain yang disinggahi kapal asing.
“Latihan ini akan ada kelanjutannya dan bisa dilakukan secara rutin, meskipun itu dalam bentuk terbatas, SAR komunikasi, table top exercise, yang seperti sudah kita laksanakan di Pelabuhan Benoa ini,” imbuhnya.
Selama berlangsungnya kegiatan, turut melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan bersama Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Kementerian Perhubungan, Disnav Pelabuhan Benoa, KPLP Benoa dan KSOP Benoa, BBKK Denpasar Pos Benoa, Pelindo, Polair Polda Bali, Polsek Pelabuhan Benoa dan Lanal Denpasar. Sementara itu Alut yang dikerahkan diantaranya KN SAR Arjuna 229, RIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, RIB Disnav dan RIB KPLP.
Dalam skenarionya yang dimainkan, terdapat dua korban WNA asal Uruguay dan Panama sebagai crew kapal yang harus dievakuasi. Mereka diturunkan dari atas kapal MV Insignia menggunakan lifeboat dan langsung dipindahkan ke RIB KPLP, untuk selanjutnya dibawa ke KN SAR Arjuna 229 untuk mendapatkan penanganan medis awal.
Kondisi korban stabil dan hanya mengalami luka ringan. Dua orang petugas medis segera mengambil tindakan untuk perawatan luka bakar serta pemeriksaan kesehatan lainnya. Setelahnya KN SAR Arjuna sandar di AP II Pelabuhan Benoa, sudah menunggu ambulance BBKK Denpasar Pos Benoa (Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan). Kemudian keduanya dievakuasi menuju RS Pof Ngoerah untuk penanganan lebih lanjut. (Ar/CB.1)