Tabanan – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singasana ke-532 yang akan berlangsung sepanjang bulan November 2025 diproyeksikan menjadi momentum penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat Tabanan. Berdasarkan estimasi panitia, kegiatan yang melibatkan ratusan pelaku UMKM dan IKM ini berpotensi memicu perputaran ekonomi masyarakat hingga mencapai Rp20 miliar.
Tak hanya fokus pada geliat ekonomi, perayaan kali ini juga menekankan nilai kemanusiaan dan kebersamaan, dengan menyertakan berbagai aksi sosial yang langsung menyentuh masyarakat kecil di Kabupaten Tabanan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, menegaskan bahwa perayaan HUT Kota Singasana bukanlah pesta hura-hura. Melainkan wujud nyata dari semangat pemerintah daerah untuk membangkitkan ekonomi rakyat, memperkuat solidaritas sosial, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah.
“Selain menggerakkan ekonomi, kami ingin momentum HUT Kota ini juga menghadirkan nilai kemanusiaan dan kebersamaan. Karena itu, aksi sosial juga kami selipkan agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat kecil,” ujar Susila.
Dalam rangkaian kegiatan tahun ini, panitia juga menjadwalkan penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu sebagai bagian dari dukungan terhadap program pengentasan kemiskinan ekstrem di Tabanan.
Selain itu, keterlibatan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan sosial seperti pengecatan trotoar dan aksi kebersihan lingkungan juga menjadi simbol gotong royong dan kepedulian kolektif.
“Kami ingin HUT Kota menjadi gerakan bersama. Bukan hanya seremonial, tapi partisipatif di mana seluruh elemen masyarakat ikut berkontribusi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia HUT Kota Singasana ke-532, I Gusti Made Darma Ariantha, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Tabanan, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan tahun ini disusun berbasis riset dan kebutuhan nyata masyarakat.
Panitia bekerja sama dengan salah satu universitas di Bali untuk melakukan riset tentang aspirasi masyarakat dan generasi muda Tabanan.
“Hasil riset menunjukkan bahwa anak muda membutuhkan ruang yang ekspresif dan produktif. Karena itu, kami rancang kegiatan yang tidak hanya hiburan, tapi juga memberi ruang kreatif dan tentunya berdampak ekonomi,” terang Darma Ariantha.
Mengacu pada hasil penyelenggaraan tahun sebelumnya, kegiatan HUT Kota Singasana 2024 yang hanya berlangsung tiga hari telah mencatat perputaran uang mencapai sekitar Rp750 juta per hari dari 69 pelaku UMKM, meskipun sempat diguyur hujan. Melihat capaian positif tersebut, tahun ini panitia memperluas cakupan lokasi dan skala kegiatan agar manfaat ekonomi lebih merata dirasakan oleh sebagaian masyarakat Tabanan di beberapa wilayah.
“Tahun lalu, tiga hari saja perputaran ekonomi sudah mencapai Rp750 juta per hari. Sekarang, dengan kegiatan sebulan penuh dan jumlah pelaku yang jauh lebih banyak, kami memperkirakan perputaran uang di masyarakat dari kegiatan ini bisa mencapai sekitar Rp20 miliar,” ungkapnya optimistis.
Tidak hanya terpusat di kawasan perkotaan, kegiatan juga akan digelar di berbagai titik potensial seperti Pantai Pasut Kerambitan dan Pantai Kedungu Kediri, agar dampak ekonomi dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat di berbagai wilayah.
Dengan mengusung tema “Mule Jayaning Singasana Menuju Tabanan Era Baru”, HUT Kota Singasana tahun ini menekankan sinergi antara ekonomi rakyat, kreativitas anak muda, dan partisipasi komunitas. Sedikitnya 17 komunitas aktif dari berbagai bidang seperti seni, musik, olahraga, dan otomotif telah menyatakan kesiapan untuk turut berpartisipasi.
Di antaranya, turnamen Skate Park Kediri tingkat Bali, kegiatan balap motor di Pantai Pasut Kerambitan, serta sarasehan petani muda milenial Tabanan yang mengangkat semangat regenerasi di sektor pertanian.
“Tabanan dikenal sebagai lumbung pangan Bali, karena itu kami juga selipkan kegiatan sarasehan untuk menumbuhkan minat generasi muda di bidang pertanian,” jelas Darma Ariantha.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan berharap peringatan HUT Kota Singasana ke-532 tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga gerakan nyata membangun ekonomi, solidaritas sosial, dan kreativitas masyarakat Tabanan menuju era baru yang lebih mandiri dan berdaya saing. (Ar/CB.1)