Tabanan – Setelah sebulan penuh memanjakan pengunjung dengan rangkaian pertunjukan seni dan budaya, Festival Ulundanu Beratan 2025 resmi ditutup, Minggu (10/8). Penutupan yang digelar di dua destinasi wisata unggulan Kabupaten Tabanan itu menarik perhatian 1.500 wisatawan asing dalam satu hari, sebagian besar berasal dari Eropa.

Pementasan kecak yang digelar oleh pengelola DTW Ulun Danu Beratan saat penutupan festival pada Minggu, (10/8).
Kepala Humas Daerah Tujuan Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, I Made Sukarata, mengatakan jumlah kunjungan pada hari penutupan tersebut meningkat signifikan dibandingkan hari-hari sebelum festival, yang rata-rata hanya sekitar 800 wisatawan asing per-hari.

Tarian yang dibawakan oleh pemuda di sekitar obyek wisata Ulun Danu Beratan saat penutupan festival pada Minggu, (10/8).
Ia menambahkan, lonjakan ini salah satunya dipengaruhi situasi konflik antara Thailand dan Kamboja, yang membuat wisatawan mengalihkan tujuan liburan mereka ke Bali.
“Peningkatan wisatawan asing, khususnya dari Eropa, sudah terlihat sejak Juli 2025 dan semakin tinggi menjelang penutupan festival,” jelas Sukarata.

Pementasan kecak yang digelar oleh pengelola DTW Ulun Danu Beratan saat penutupan festival pada Minggu, (10/8).
Festival Ulundanu Beratan selama sebulan terakhir menyuguhkan pagelaran budaya Bali yang memikat wisatawan mancanegara. Antusiasme tersebut mendorong pihak pengelola untuk kembali menggelar pertunjukan budaya pada Desember mendatang, dengan rencana menampilkan tarian khas Rejang Cani Emas sebagai daya tarik utama. (Pan/CB.3)